Konversi Dynamic Volumes ke Basic Volumes

Pernah mengalami kejadian ketika ingin menginstall ulang PC/laptop, mengformat salah satu disk (selain C), menghapus disk atau mengpartisinya menjadi beberapa bagian tetapi tidak bisa dilakukan karena berstatus dynamic volume disk dan bukan berstatus basic volumes? Baik dynamic volume disk maupun basic volumes tentunya mempunyai fungsi dan keuntungan masing-masing tergantung kebutuhan. Akan tetapi bila suatu saat ingin mengformat disk yang dynamic volume atau ingin menambah menginstall operating system (OS) lain misalnya Linux di disk yang berbeda tentunya akan jadi merepotkan.

Disk yang berstatus basic volumes (volume dasar) sendiri “kelemahannya” salah satunya terletak pada alokasi ukuran disk yang sudah baku dan tidak bisa dirubah-rubah, jumlah partisipun maksimal 3. Sedangkan untuk dynamic volume (volume dinamis) jumlah partisinya bisa lebih dari 3 disk dengan alokasi volume tiap disk bisa dinaikkan atau diturunkan sesuai kebutuhan. Kelemahan lain dari dynamic volume adalah bila laptop punya fitur enskripsi data seperti BitLocker maka BitLocker tidak akan bisa diaktifkan.

Oh ya, walau bukan tujuan saya ingin membahas tentang  konversi dynamic volumes ke basic volumes kayaknya perlu sekilas bahas partisi disk. Untuk mengpartisi disk yang sudah terlanjur terinstall OS Windows 7 atau 8 misalnya sebenarnya gampang, klik start dan di menu pencarian ketik disk management hingga muncul layar seperti berikut:


Langkah selanjutnya tinggal menambah/menghapus jumlah disk ataupun menambah/mengurangi volume disk. Tetapi di tahap penggunaan disk management inilah yang juga bisa berubah jadi “bencana”, pasalnya semua disk yang tadi harusnya berstatus basic volumes otomatis menjadi dynamic volume (kecuali disk C). Kalau sudah begini, kiamat kecil tentunya terjadi kan? LOL


Kembali ke topik, tidak perlu cemas, ada 1 software yang bisa memulihkan dynamic volumes ke basic volumes disk, namanya Dynamic Disk Converter, sudah edisi pro. Silahkan didownload disini.

Setelah didownload, install lalu aktifkan kemudian ikuti petunjuk yang ada. Mengingat ukuran softwarenya relatif kecil (hanya 1959 KB) maka sejak proses install sampai eksekusi program ini tidak butuh waktu yang lama.

Perlu diingat walau katanya data di disk aman, kenyataannya disk yang berstatus dynamic volume ketika dikonversi ke basic volume terhapus dan datanya hilang, data yang ada di disk C memang tidak hilang (yang memang statusnya basic volume). Ada baiknya data yang ada di back-up ke disk external atau setidaknya diback-up ke disk C. Sekian, semoga bermanfaat, selamat mencoba.

About Kris Mendrofa

Lecturer. Blogger. Technopreneur. Traveller.

0 komentar:

Posting Komentar