Thailand, Tempat Wisata Alternatif Nan Murah (2)

Sungai Chao Phraya, Bangkok, Thailand
Saya akan kembali ke Bangkok lagi, “misi” disana belum selesai. Ya, saya belum menikmati sensasi dan suasana dunia malam di kota itu, padahal ketika berangkat dari Jakarta 02 April 2011 lalu saya sudah punya agenda tersembunyi. Tetapi kenyataan berkata lain, dikarenakan saya berpergian bersama dua teman lainnya dimana dua-duanya cewek dan kebetulan bertiga jomblo semua (loh, penting emangnya? lol) maka niat saya untuk ajeb-ajeb menjadi obsesi yang belum kesampaian. Belum lengkap rasanya ke Bangkok kalau belum menikmati “special show“, demikian saran teman saya.

Seperti halnya Jakarta, transportasi di kota Bangkok bisa dibilang semrawut dan macet, bahkan jalan-jalan utamanya sempit-sempit. Jalanan yang hanya 2 jalur tidak jarang di kota ini. Siam, kawasan bisnis yang dipenuhi dengan deretan mall (Siam Paragon, Siam Square, Central World) dan menjadi salah satu pusat belanja terkenal di Bangkok bahkan punya masalah juga, jalan rayanya sempit, ada jalan yang hanya punya 3 jalur dan satu jalurnya dipakai berlawanan arah, lengkap sudah. Beruntung pedestriannya manusiawi, saking “manusiawinya” pedestrian ini maka tidak jarang kita menemukan lebar jalan raya dan pedestrian hampir sama bahkan di beberapa sudut lebih lebar pedestriannya, unik juga.

Trafik yang tinggi di Bangkok sangat terbantu dengan adanya mode transportasi massal BTS, SkyTrain dan MRT. Kalau ketiga transportasi itu tidak ada entah bagaimana “wujud” jalanan kota itu. BTS, SkyTrain dan MRT yang membuat Bangkok punya poin tambahan di mata saya. Ketiga mode transportasi massal inilah yang membuat kota Bangkok terkesan modern. Kapan Jakarta punya ya?

Biaya hidup di Bangkok lebih murah dibanding Jakarta. Kegiatan utama kalau melancong ke kota ini adalah menikmati dunia malam untuk pribadi yang berjiwa muda “petualang”. Untuk ibu-ibu dan kalangan yang senang dengan dunia shopping maka Bangkok menyediakan banyak tempat belanja murah mulai dari pasar tradisional sampai mall. Chatuchak Weekend Market merupakan pasar terbesar di Asia yang hanya buka pada hari Sabtu dan Minggu, wisatawan dari berbagai negara senang belanja ke tempat ini, tidak jarang menemukan rombongan ibu-ibu dari Indonesia yang sedang asyik belanja. Kalau mau berbelanja di mall maka bisa mencobanya di MBK (Ma Boong Krong) ataupun di kawasan Siam yang punya sederet mall seperti Siam Paragon, Siam Square, Central World. Saya juga mengunjungi pasar dan mall-mall ini karena “virus” dari kedua teman saya yang hobi belanja, sepertinya seharian berbelanja tidak cukup, hanya uang yang semakin menipis yang bisa menghambat mereka untuk belanja.

Saatnya menelusuri sungai Chao Phraya, sungai ini merupakan sungai terpanjang dan terpenting di Thailand. Sungai ini sangat berkontribusi menjadi salah satu urat nadi pariwisata Thailand. Ada banyak dermaga di sepanjang sungai Chao Phraya. Sungai ini sangat indah bila dinikmati dari menara candi Wat Arun (Temple of Dawn), Selain Wat Pho, Wat Arun sendiri sangat terkenal dan menjadi icon pariwisata Thailand. Kuil Wat Pho dibangun pada tahun 1688 yang dianggap sebagai tempat Reclining Buddha. Patung ini berlapis emas dengan panjang 46 meter, tinggi 15 meter, mata dan kakinya dilapisi kerang mutiara, jadi tempat ini wajib untuk dikunjungi.

Khao San Road, nama ini sangat terkenal bagi turis backpacker, kawasan Khao San Road selalu menggeliat 24 jam. Saya bela-belain untuk berkunjung di tempat ini, maklum kami tinggal di pusat kota dan Khao San Road cenderung berada di pinggiran kota Bangkok. Sebelumnya saya berencana menginap di kawasan ini tetapi teman-teman saya tidak setuju karena alasan tempatnya kurang strategis. Sebagai kawasan backpacker maka makanan dan hotel kelas melati sampai berbintang sangat banyak, kalau mau berwisata hemat dan ingin merasakan sensasi riuhnya kota Bangkok maka sangat direkomendasikan untuk menginap disini.

About Kris Mendrofa

Lecturer. Blogger. Technopreneur. Traveller.

0 komentar:

Posting Komentar