Jakarta, Kota Jazz

Jakarta, ibukota negara Republik Indonesia boleh berbangga mempunyai festival jazz tahunan bertaraf internasional yang diselenggarakan setiap bulan Maret yaitu Axis Jakarta International Java Jazz Festival. Festival tahunan ini yang dulunya sering disebut juga Java Jazz Festival merupakan salah satu yang terbesar dan terbaik di dunia baik dari segi jumlah penonton, artis dalam dan luar negeri yang manggung maupun jumlah panggung.

Khusus di tahun 2011 ini sedikitnya ada 19 panggung indoor maupun outdoor, Java Jazz Festival kali ini diselenggarakan tanggal 4, 5, 6 Maret 2011.  Java Jazz tahun 2010 bahkan memecahkan rekor dunia sebagai festival jazz terbesar di dunia dengan 1.300 musisi dengan 21 panggung. Melihat prestasi tersebut maka tidaklah berlebihan kalau Jakarta layak disebut sebagai kota jazz dan  bisa disejajarkan dengan New York, Chicago bahkan mungkin bisa disejajarkan dengan New Orleans, kota awal lahirnya musik jazz . Axis Jakarta International Java Jazz Festival 2011  merupakan pergelaran yang ke-7 kalinya. Saya sendiri menonton Axis Java Jazz sejak tahun 2010, ini merupakan tahun kedua, sayapun telah mengagendakan Axis Java Jazz Festival sebagai acara tahunan yang wajib saya tonton.

Karena “sihir” Axis Java Jazz tahun lalu membuat saya benar-benar menikmatinya maka tahun ini saya memastikan untuk membeli tiket sebulan sebelumnya karena takut kehabisan tiket walau sebenarnya bisa mendapatkan tiket di lokasi namun dengan harga mahal tentunya. Di hari terakhir, harga Daily Pass Ticket sudah mencapai Rp. 500.00, bandingkan dengan harga tiket yang saya beli Rp. 350.000 namun dapat dua karena masih berlaku beli 1 dapat 2 untuk pembelian menggunakan kartu kredit atau bahkan dengan tiket gratis yang saya dapatkan dari Axis, tentunya Rp. 500.000 merupakan nominal yang lumayan menguras kocek. Di hari terakhir (06/03/2011) Axis Java Jazz saya menonton bareng 3 teman saya yang lain,  ini merupakan kali pertama mereka menonton Axis Java Jazz . Dini, salah satu teman saya dari Bandung malah bela-belain datang ke Jakarta hanya untuk bisa menonton Axis Java Jazz, cewek tanggung dan gigih.

Tiket Gratis

Siapa sih yang tidak  mau yang gratis?  Tanggal 1 Maret 2011 sekitar pukul 15.00 WIB saya ditelepon AXIS sebagai salah satu operator yang menjadi sponsor utama Java Jazz Festival, ternyata saya merupakan salah satu dari 30 orang blogger yang berhak mendapatkan Daily Pass Ticket untuk AXIS Java Jazz, saya mendapatkan 1 tiket untuk show tanggal 4 Maret 2011, tentu saya senang mendapat kabar ini. Jadilah saya menonton selama 2 hari yaitu hari Jum`at dan Minggu.

Karena saya mendapatkan 1 tiket gratis dari Axis maka saya mendapatkan beberapa kemudahan seperti mendapatkan jadwal manggung artis favorit, tanpa lama-lama antri di pintu karena ada jalur khusus bagi pemegang tiket dari Axis. Setelah masuk ke arena JIExpo tempat penyelenggaraan Axis Java Jazz maka saya langsung menuju Axis Lounge, disini saya menukarkan miniman gratis di bar yang terletak di lantai dua sambil melihat-lihat sekeliling dan meneliti jadwal artis mana saja yang akan ditonton.

Tiba-tiba saya mendapat sms dari Nadia Sabrina yang isinya mengajak teman-temabn blogger untuk datang ke Axis Lounge untuk live blogging dan menikmati fasilitas yang ada di tempat ini, seperti koneksi internetnya yang super kencang. Sebagai informasi, di arena JIExpo koneksi internet sebagian operator lain cenderung lambat bahkan tidak bisa akses data sama sekali. Browsing di Axis Lounge merupakan solusi kalau mau terhubung ke dunia maya. Sayapun langsung turun dari bar dan ketemu dengan Nadia Sabrina, walau baru ketemu dan kenal kami langsung akrab dan ternyata Eka salah satu blogger yang pernah kopdar dengan saya sebelumnya juga sedang asyik ngobrol dengan Nadia, kami terlibat pembicaraan dan akhirnya foto bareng dan langsung sadar untuk cepat-cepat menyelesaikan pembicaraabn ini karena jadwal-jadwal manggung artis idola telah menunggu kami, sayapun pamit dan bergegas mencari stage artis pilihan.

Tompi dan Santana Keren!

Ada fenomena yang cukup menarik perhatian saya di hari pertama Axis Java Jazz 2011 yaitu ada 2 musisi yang berhasil menyedot perhatian calon penonton. Siapa lagi kalau bukan gitaris legendaris asal Meksiko, Santana. Walau tiket untuk menonton pertunjukan Santana ini tidaklah gratis alias harus beli lagi di luar ticket daily pass namun antusias penonton membludak. Calon penonton telah antri beberapa menit sebelum jadwal manggungnya dimulai.

Artis di dalam negeri sepertinya tidak mau kalah juga, performa Tompi di pembukaan Axis Java Jazz luar biasa. Penonton memenuhi ruangan bahkan masih ada calon penonton yang tidak bisa masuk dan terpaksa antri di luar sambil berharap ada yang ke luar hall dan bisa masuk. Yang menarik, walau pertunjukkan Tompi bukan merupakan special show tetapi calon penonton sudah antri di pintu masuk sebelum acara dimulai. Calon penonton bahkan sudah antri sejak pukul 22.17 WIB padahal jadwal pertujukannya baru dimulai pukul 22.45 WIB. Artis dalam negeri lainnya yang menarik perhatian penononton adalah Glenn Fredly.

Sekitar pukul 23.00 WIB saya menonton Zap Mama, awalnya penasaran dengan nama grup ini akhirnya saya putuskan untuk menontonnya. Performa Zap Mama luar biasa juga, namun penonton di ruangan ini tidak banyak dan rata-rata menghabiskan waktu nontonnya sambil santai. Tidak jarang para penonton sambil tiduran, saya sendiri sambil tiduran di karpet. Waktu santai sudah dirasa cukup, Fourplay sudah menunggu di ruangan lain. Baru kali ini menonton Fourplay dan langsung jatuh cinta, performa mereka benar-benar keren! Belakangan saya menonton lagi pertunjukan mereka di hari Minggu walau tidak sampai selesai karena sudah didesak teman saya yang lain agar segera pindah ke ruangan lain untuk menonton artis kesukaan mereka. Ada beberapa panggung yang belum sempat saya samperin karena jadwalnya bentrok dengan artis lain. Kadang ketika sudah sampai di lokasi, artis yang bersangkutan sudah selesai manggung  dan yang lebih “parah” lagi tidak bisa masuk karena ruangan sudah penuh sesak.

Malampun semakin larut, hari telah berganti, waktu sudah menunjukkan pukul 00.01 WIB lebih namun sebagian panggung masih menemani penonton yang masih setia menikmati penampilan sang bintang. Sebagian ada yang sudah tidur-tiduran di karpet karena sudah kelelahan, sepertinya tidak rela beranjak. Namun pertunjukkan akan segera selesai, masih ada waktu untuk menikmati jazz lagi. Terima kasih Axis, terima kasih Java Jazz. Sampai ketemu di Java Jazz 2012!




About Kris Mendrofa

Lecturer. Blogger. Technopreneur. Traveller.

0 komentar:

Posting Komentar