Sepenggal Cerita dari Pascasarjana MM UMB Angkatan 23

Lebih setahun yang lalu, tepatnya pada hari Minggu (1 September 2013), saya secara resmi menjadi anggota baru civitas akademika Universitas Mercu Buana dengan memilih program studi Magister Manajemen. Ya, hari itu menjadi bagian lebih dari 4000 mahasiswa baru Universitas Mercu Buana (D3, S1 dan S2) yang berpartisipasi dalam peresmian perkuliahan semester ganjil tahun ajaran 2013/2014 yang diselenggarakan di Atrium Gedung E kampus Meruya, Jakarta Barat, yang akan menghabiskan hari-harinya kelak di kampus beberapa tahun kemudian di kampus pilihan masing-masing yakni di kampus utama di Meruya (kampus A), kampus Menteng (kampus B), kampus Depok (kampus C) dan kampus Bekasi (kampus D).

Sesaat setelah ujian terakhir
Saya sendiri memilih kuliah di kampus Menteng (di semester I dan II) serta memilih kampus Menteng dan Meruya di semester III. Oh ya sekedar intermezo saja, menurut Prof. Didik J. Rachbini yang merupakan Direktur Pascasarjana UMB, kampus Menteng adalah kampus elit, kampus Meruya kampus udik/kampung (walau faktanya ini kampus gak ndeso sesuai sebutannya, namun sangatlah nyaman untuk kuliah dan berkelas), kampus Bekasi disebut sebagai kampus buruh dan kampus Depok sebagai kampus pekerja he he.

Suasana Outbond di Vila Ratu, Sukabumi
Kebersamaan yang melibatkan hampir sekelas di luar kampus adalah ketika outbond di Bogor dan seminar nasional di Yogyakarta. Di kedua event ini, semacam menjadi ajang untuk lebih saling mengenal lagi lewat candaan dan dikusi ringan, walau intensif ketemu di kampus namun nongkrong hampir jarang terjadi layaknya mahasiswa reguler lainnya, maklum  pada sibuk kerja, kecuali kalau kelas Sabtu dan Minggu masih cenderung punya waktu untuk kongkow.

Kini, pada hari Senin (19/01/2015) berakhir sudah aktifitas kebersamaan di kelas ditandai dengan ujian terakhir mata kuliah Distinctive Strategic Management. Seminar tesis dan sidang menanti, semoga bareng-bareng semua di wisuda pada akhir tahun 2015. Akan tidak ada lagi rutinitas berupa kegiatan perkuliahan di kelas, akan tidak ada lagi tawa dan canda di kelas, akan tidak ada lagi pertanyaan maut dan jebakan yang membangun ketika presentasi di kelas, kita akan merindukan suasana itu.

Terima kasih buat dosen-dosen kami yang ramah dan selalu enerjik dalam mengajar bahkan terkadang mengajar di kelas sudah lewat dari batas normal (2,5 jam). Terima kasih Prof. Didik J. Rachini, Prof. Hapzi, Prof. Muchsin Shihab, Ph.D, Dr. Mirza, Dr. Adi Nurmahdi, Dr. Mudji Sabar dan dosen-dosen lainnya. Selamat "berpisah" teman-teman, terima kasih atas semuanya.

About Kris Mendrofa

Lecturer. Blogger. Technopreneur. Traveller.

0 komentar:

Posting Komentar